Penjelasan
Pendinginan adalah suatu proses
yang dilakukan untuk menurunkan temperatur suatu benda atau lingkungan.
Pendinginan dilakukan dengan cara memindahkan kalor dari objek yang akan
didinginkan ke lingkungan. Oleh karena itu dalam proses pendinginan diperlukan
media yang digunakan untuk memindahkan kalor tersebut. Adapun media pendingin
yang digunakan adalah fluida kompresibel contohnya udara dan fluida
inkompresibel contohnya air. Umumnya pendinginan dilakukan cukup dengan
menggunakan satu jenis fluida saja, namun tak jarang pula digunakan fluida
kerja lebih dari satu.
Pendinginan dapat terjadi dengan
dua cara yaitu pendinginan secara alami dan pendinginan secara paksa.
Pendinginan secara alami yaitu proses pendinginan yang berlangsung dengan
sendirinya tanpa turut campur tangan manusia. Sedangkan proses pendinginan
secara paksa yaitu proses pendinginan yang berlangsung dengan turut campur
tangan manusia. Selain itu menurut siklusnya, proses pendinginan terbagi atas
dua bagian yaitu:
1.
Pendinginan
Terbuka
Pendinginan terbuka yaitu proses
pendinginan yang fluida kerjanya Irreversible
(tidak berulang/kembali), dimana fluida kerjanya melakukan pendinginan hanya
sekali saja. Setelah fluida kerja selesai melakukan pendinginan maka fluida
kerja dikembalikan atau dibuang ke lingkungan.
2.
Pendinginan
Tertutup
Pendinginan
tetutup yaitu proses pendinginan yang fluida kerjanya Reversible (berulang-ulang), dimana fluida kerjanya melakukan
pendinginan secara berulang-ulang. Setelah fluida kerja selesai melakukan
pendinginan, fluida kerja tersebut kembali didinginkan sehingga bisa digunakan
kembali untuk proses pendinginan. Hal tersebut kemudian membentuk sebuah siklus
pendinginan. Tetapi untuk dapat membuat fluida tersebut dapat mendinginkan
lagi, diperlukan beberapa peralatan tambahan.
Gambar 1. Diagram sirkulasi
air pendingin dari motor bakar torak
dengan pendingin air
Adapun
tujuan dan alasan dari penggunaan pendinginan adalah sebagai berikut:
a. Untuk
mencegah material dari kerusakan.b. Menjaga struktur dan sifat-sifat dari suatu material agar tidak berubah.
c. Menjaga kerja suatu mesin agar stabil.
d. Membuat material atau mesin lebih tahan lama.
Dalam merencanakan suatu sistem
pendingin, kita harus memperhatikan beberapa hal antara lain biaya, beban
pendinginan, media pendingin, lokasi dan lingkungan sekitar, sistem
pendinginan, peralatan yang dibutuhkan, dan lain-lain. Hal tersebut perlu
diperhatikan karena akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kerja dari
sistem pendingin yang digunakan.
Operasional
Sistem Pendingin Mesin CCM SULZER
Operasional
pada sistem pendingin mesin CCM SULZER terdiri atas beberapa tahap. Mula-mula
air pendingin diambil dari perusahaan air minum (PAM) dan sumur bor yang
kemudian disalurkan ke tangki penampungan air. Air pendingin juga diukur kadar
PHnya, adapun kadar PH yang disyaratkan adalah antara 7-9. Hal ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya korosi dan kerusakan pada tangki dan pipa-pipa
saluran pendingin. Dari tangki penampung, air pendingin dipompa menuju ke
tangki penambahan jacket water.
Gambar 2. Mesin Diesel CCM Sulzer
Selanjutnya air pendingin dipompa
melalui dua buah pompa sentrifugal
masuk ke dalam mesin yaitu menuju bagian silinder. Pada blok silinder, air
pendingin menyerap kalor melalui dinding silinder dan bagian-bagian yang
dilaluinya. Air pendingin yang sudah panas ini kemudian keluar melalui cylinder head. Apabila air pendingin
yang keluar ini temperaturnya masih dibawah 60oC,
maka air pendingin tersebut akan kembali masuk ke mesin untuk mendinginkan
mesin lagi. Namun apabila air pendingin yang keluar dari mesin melebihi
temperatur 60oC , maka air pendingin akan dialirkan menuju radiator
untuk didinginkan. Adapun yang mengatur hal tersebut adalah thermostat yang
diletakkan pada pipa menuju radiator dan pada pipa saluran balik.
Cara kerjanya
adalah apabila temperatur air pendingin dibawah 60oC maka thermostat
akan menutup katup saluran yang menuju radiator dan membuka katup saluran balik
yang menuju mesin dan apabila temperatur air pendingin diatas 60oC maka
thermostat akan membuka katup pada saluran yang menuju radiator dan menutup
katup yang menuju saluran balik ke mesin. Dari radiator, air pendingin yang
telah didinginkan kemudian dipompa kembali menuju mesin.
Seperti yang telah diketahui bahwa sistem pendingin merupakan salah satu
bagian yang paling vital dalam mesin diesel. Bila terjadi kerusakan pada sistem
pendingin, maka seluruh mesin diesel juga tidak dapat digunakan. Karena apabila
mesin diesel dipaksa untuk bekerja tanpa sistem pendingin, maka akan terjadi
kerusakan yang serius pada seluruh bagian mesin diesel. Oleh sebab itu harus
dilakukan pemeriksaan dan perawatan yang teratur dan teliti untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Pemeriksaan pada pipa-pipa penyalur air pendingin meliputi pemeriksaan
korosi, kebocoran, kotoran pada pipa, sambungan pipa, dan perubahan bentuk
pipa.
b. Pemeriksaan pada pompa air pendingin meliputi pemeriksaan putaran pompa,
tekanan, dan daya pompa.
c. Pemeriksaan pada air pendingin meliputi pemeriksaan PH air pendingin, air
berat, dan temperatur air pendingin.
Sedangkan perawatan yang
diperlukan terbagi atas tiga bagian yaitu:
a. Penggantian komponen yang sudah tidak layak pakai dan komponen yang
mempunyai jangka waktu pemakaian.
b. Melakukan overhaul untuk membersihkan bagian atau komponen dari sistem
pendingin.
c.
Melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan.
Untuk memudahkan dalam pemeliharaan komponen-komponen mesin diesel temasuk
sistem pendinginannya, setiap mesin telah dilengkapi dengan satu buku operasi
manual dan semua instruksi dalam membongkar, membersihkan dan memasang kembali
diuraikan dengan jelas.
Gangguan Pada Sistem Pendingin Dan Penyebabnya
Adapun gangguan yang dapat terjadi pada sistem pendingin mesin CCM SULZER
adalah:
1. Air pendingin tidak bersikulasi. Penyebabnya:
Ø Pompa air pendingin
tidak bekerja atau rusak.
Ø Pipa penyalur air
pendingin tersumbat.
Ø Tangki penampung air
pendingin kosong.
Ø Air pendingin membeku.
2. Laju air pendingin lambat. Penyebabnya:
Ø Pipa penyalur air
pendingin bocor.
Ø Terjadi penumpukan
kotoran di dalam pipa.
Ø Putaran pompa air
pendingin tidak stabil (terlalu rendah).
3. Laju air pendingin terlalu cepat. Penyebabnya:
Ø Putaran pompa air
pendingin tidak stabil (terlalu cepat).
4. Terjadi korosi pada dinding-dinding yang dilalui air pendingin.
Penyebabnya:
Ø PH air pendingin terlalu
rendah (ph<7)
Ø Air pendingin banyak
menggunakan air berat.
5. Mesin mati akibat overheat. Penyebabnya:
Ø Air pendingin tidak
bersikulasi.
Ø Temperatur air pendingin
yang masuk ke mesin diatas 60oC.
Ø Laju air pendingin
terlalu lambat.
Sifat-Sifat Pendingin Yang Baik
a. Bersih
Artinya
bersih dari kotoran-kotoran yang dapat menyumbat mesin pendingin sehingga
menghambat pemindahan panas dari bagian-bagian atau komponen-komponen mesin
kepada mesin pendingin.
b. Keasaman air (PH)
Keasaman air pendingin (ph) penting dalam sistem pendingin. Keasaman air
pendingin (PH) kurang lebih 7. Bila PH air pendingin kurang dari 7 maka akan
bersifat asam, ini sangat berpengaruh pada mesin dan akan membuat bagian mesin
mudah terjadi korosi. Bila PH air pendingin lebih dari 7 maka akan bersifat
basah, ini akan mempengaruhi air pendingin dan menyebabkan kurang baiknya
penyerapan panas oleh air pendingin.
c.
Tidak mengandung mineral
Air
pendingin yang mengandung mineral mudah membentuk kotoran-kotoran/partikel
dalam air yang selanjutnya akan menempel pada dinding saluran air (instalasi),
dan akan menghambat pemindahan panas dari bagian mesin ke air pendingin. Maka
air pendingin mesin yang baik tidak mengandung mineral.
d. Dapat menyerap panas
dengan baik
Pendingin air mempunyai sifat
pendingin yang baik karena mempunyai daya serap panas yang banyak, mudah di
alirkan dan pendinginan yang merata.
Referensi :
Anonymous, 1985 Teknik Pemeliharaan CCM Sulzer. Penerbit
PLTD Lueng Bata, Banda Aceh.
Drs. Boentaro,
2000, Mengatasi Kerusakan Mesin Diesel. Penerbit Puspa Swara.
Laboratorium Fluida,
Laboratorium Motor Bakar dan Pembakaran, 2003, Penuntun Praktikum Pengukuran Prestasi Mesin. Penerbit
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Unsyiah.
makasih infonya ya...:)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletejelek tat lagoe blog kah?
ReplyDeletealahai gam, rugoe ka kuliah manyang2 tat blog han jeut ka peget....
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete