Mengenal Mesin Diesel
Motor Diesel
adalah mesin kalor gas yang diperoleh dari proses pembakaran didalam mesin itu
sendiri dan langsung digunakan untuk melakukan kerja mekanis, yaitu menjalankan
mesin tersebut. Motor diesel adalah salah satu jenis motor bakar torak yang
biasanya disebut motor penyalaan. Motor diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel yang berkebangsaan Jerman
yang berhasil mempertunjukkan hasil kerjanya pada tahun 1890 dengan menggunakan
konsep pembakarannya melalui penyalaan kompresi udara pada tingkat tinggi atau
disebut “Compression Ignition Engine”.
Pembakaran ini dapat terjadi karena udara dikompresikan pada ruang dengan
tekanan dan temperatur melebihi suhu dan tekanan penyalaan bahan bakar itu sendiri.
Dan mempunyai dua sistem kerja yang dibedakan atas dua langkah dan empat
langkah. Dalam penulisan laporan praktek ini penulis hanya membahas tentang
prinsip kerja motor diesel yang menggunakan empat langkah kerja.
Dalam sejarah perkembangannya, motor bakar torak adalah
penggerak mula yang sangat ringan dan kompak. Meskipun mesin pancar gas
menempati posisi yang terbaik sebagai
mesin propulasi pesawat terbang, namun motor bakar torak masih unggul sebagai
penggerak kendaran bermotor, general listrik kereta api, kapal laut, mesin
pertanian dan mesin kontruksi lainnya. Tetapi gas buangnya mengandung komponen yang beracun sehingga sangat
membahayakan jika konsentrasinya didalam atmosfer terlalu tinggi. Maka boleh dikatakan
bahwa polusi dikota-kota besar sebagai akibat semakin meningkatnya kendaraan
bermotor. Bila dibanding dengan motor bensin, motor diesel tidak hanya
mengandung komponen beracun. bagaimanapun juga mengurangi polusi diudara
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi motor masa kini .
Prinsip Kerja Mesin Diesel
Secara skematis prinsip kerja motor diesel empat langkah
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
Langkah Hisap. Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang
tertutup. Udara mengalir ke dalam silinder.
2)
Langkah kompresi. Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) menekan udara yang ada
dalam silinder. Sesaat sebelum mencapai TMA, bahan bakar diinjeksikan
3)
Langkah ekspansi. Karena injeksi bahan bakar ke dalam silinder yang
bertemperatur tinggi, bahan bakar terbakar dan bereaksi menekan piston untuk
melakukan kerja sampai piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada langkah
ini
4)
Langkah buang. Ketika piston hampir mencapai TMB, katup buang terbuka,
katup masuk tetap tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA gas sisa
pembakaran terbuang keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston
mencapai TMA. Siklus kemudian berulang lagi.
Gambar 1 Prinsip kerja mesin diesel
Diagram P-V
Untuk
menjelaskan diagram motor bakar torak, terlebih dahulu dipakai beberapa
idealisasi sehingga prosesnya dapat dipahami dengan mudah. Proses yang
sebenarnya berbeda dengan proses yang ideal, dimana perbedaan tersebut menjadi
sebagian besar jika idealisasi yang digunakan itu terlalu jauh menyimpang dari
keadaan sebenarnya. Siklus yang ideal itu biasanya dinamai siklus udara dengan
beberapa idealisasi sebagai berikut :
Ø Fluida kerja didalam
silinder adalah udara, dianggap gas ideal dengan konstanta kalor yang konstan.
Ø Proses kompersi dan
ekspansi berlansung secara isentropik.
Ø Pada proses eskpansi,
yaitu pada torak mencapai TMB fluida kerja didinginkan sehingga tekanan dan
temperaturnya turun mencapai tekanan dan temperatur atmosfir.
Ø Tekanan fluida kerja dalam silinder selama
langkah buang dan langkah isap adalah konstan sama dengan tekanan atmosfer.
Gambar. 2 Siklus Diesel Diagram P-V
Siklus volume konstan
yang dianggap sebagai siklus dasar dari setiap mesin empat langkah seperti
dilihat pada gambar dibawah ini, dimana pada waktu torak berada di TMB (titik
1) udara pada kondisi tekanan atmosfer. Gerakan torak dari TMB ke TMA (titik 2)
menyebabkan udara pada kondisi atmosfir tersebut mengalami proses kompresi
isentropik sampai torak mencapai TMA, sesuai dengan idealisasi (2). Pada waktu
torak pada TMA udara dipanasi pada volume konstan sehingga tekanannya naik,
sesuai dengan idealisasi (3). Selanjutnya torak bergerak dari TMA ke TMB
merupakan proses ekspansi isentropik (dari titik 3 ke titik 4), sesuai dengan
idealisasi (2). Pada saat torak mencapai TMB (titik 4) sesuai dengan idealisasi
(4) udara didinginkan sehingga mencapai kondisi atmosfir (titik 1). Gerak torak
selanjutnya dri TMA ke TMB yaitu (dari titik 0 ke titik1), adalah langkah isap
pada tekanan konstan yang sama dengan tekanan buang. Kedua proses tersebut
terakhir adalah sesuai dengan idealisasi (3) dan (4), maka sebenarnya tidak
perlu diadakan penggantian fluida kerja.
Komponen-komponen Mesin Diesel
Dalam
mengoperasian mesin diesel diperlukan peralatan yang mempunyai fungsi khusus,
sehingga dalam suatu unit mesin diesel setiap komponennya saling bekerja sama
dengan bagian yang lain membentuk suatu mesin yang kompak atau mesin tersebut
akan utuh dan saling tunjang menunjang setiap peralatannya.
Untuk
mengoperasikan dan melakukan perawatan, maka setiap bagian dari mesin itu harus
diketahui fungsi dan seluk beluk keadaan atau sifat dari bagian tersebut.
Sehingga dalam melakukan pengopersian dan perawatan tidak mengalami kesulitan.
Dan yang lebih penting lagi mengetahui bagaimana suatu bagian mesin tersebut
berfungsi secara normal, sehingga mempengaruhi fungsi mesin diesel secara
keseluruh.
Komponen Utama Mesin Diesel
Komponen
utama mesin diesel sedikit berbeda dengan komponen utama mesin bensin. Letak
perbedaanya pada sistem aliran bahan bakar dan pengapian. Mesin bensin
menggunakan sistem pengapian (spark plug) sedangkan mesin solar menggunakan
tekanan udara tinggi (Compresion).
Secara garis
besar, komponen utama mesin diesel dapat digolongkan menjadi Tiga sistem
berikut.
Sistem Aliran bahan bakar
Bagian
sistem aliran bahan bakar ini terdiri dari tangki (menampung solar), saringan
(untuk menyaring kotoran solar), pompa transfer (untuk memompa solar dari
tangki ke pompa injeksi), pompa injeksi (untuk memompa solar agar tekanan
naik), injektor nozzel (untuk mengabutkan solar dan menyemprotkan ke dalam
silinder), pipa tekanan tinggi (untuk menyalurkan solar bertekanan tinggi dari
pompa injeksi ke injektor), serta pipa tekanan rendah (untuk menyalurkan solar
bertekanan rendah ke pompa injeksi).
Sistem Pendingin
Bagian ini
terdiri dari radiator (berfungsi untuk mendinginkan air, oli) dan thermostaat (berfungsi untuk mengatur
aliran air sesuai kondisi suhunya).
Sistem Pelumas
Bagian ini
terdiri dari pompa pelumas (untuk memompa oli keseluruh bagian mesin yang perlu
dipelumasan) dan saringan oli (untuk menyaring kotoran yang terkandung dalam
oli).
Referensi :
Arimunandar, Wiranto,
1988, Pengerak Mula Motor Bakar Torak.
Penerbit ITB, Bandung.
PT. PLN ( Persero ), 1995
, Pengoperasian dan Pemeliharaan
Mesin Diesel. Penerbit PLTD Lueng Bata, Banda Aceh.
Drs. Boentaro, 2000, Mengatasi
Kerusakan Mesin Diesel. Penerbit Puspa Swara.
Laboratorium Fluida, Laboratorium
Motor Bakar dan Pembakaran, 2003, Penuntun
Praktikum Pengukuran Prestasi Mesin. Penerbit Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Unsyiah.
Terimakasih atas infonya ya min, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteOh ya, sekedar informasi tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Rental Genset untuk keperluan berbagai acara seperti event, pameran, pesta dan lain-lain bisa coba menghubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger min.