KOROSI
Korosi adalah suatu proses elektrokimia dimana atom-atom akan bereaksi dengan zat asam dan membentuk ion-ion positif (kation). Hal ini akan menyebabkan timbulnya aliran-aliran elektron dari suatu tempat ke tempat yang lain pada permukaan metal.
Secara garis besar korosi ada dua jenis yaitu :
- Korosi Internal
yaitu korosi yang terjadi akibat adanya kandungan CO2 dan H2S pada minyak bumi, sehingga apabila terjadi kontak dengan air akan membentuk asam yang merupakan penyebab korosi.
- Korosi Eksternal
yaitu korosi yang terjadi pada bagian permukaan dari sistem perpipaan dan peralatan, baik yang kontak dengan udara bebas dan permukaan tanah, akibat adanya kandungan zat asam pada udara dari tanah.
Tempat-tempat Terjadinya Korosi Pada Produksi Minyak
Masalah korosi yang terjadi dilapangan produksi minyak adalah
1. Down Hole Corrosion
High Fluid level pada jenis pompa angguk di sumur minyak dapat menyebabkan terjadinya stress pada rod bahkan dapat pula terjadi corrosion fatigue. Pemilihan material untuk peralatan bottom hole pump menjadi sangat renting. Pompa harus dapat tahan terhadap sifat-sifat korosi dari fluida yang diproduksi dan tahan pula terhadap sifat abrasi.
2. Flowing well
Anulus dapat pula digunakan untuk mengalirkan inhibitor ke dasar tubing dan memberikan proteksi pada tabung dari kemungkinan bahaya korosi. Pelapisan dengan plastik dan memberikan inhibitor untuk proteksi tubing dapat pula digunakan pada internal tubeing surface.
3. Casing Corrosin .
Casing yang terdapat di sumur-sumur produksi bervariasi dari yang besar sampai yang cnsentric acid. Diperlukan perlindungan katiodik untuk external casing. Korosi internal casing tergantung dari komposisi annular fluid.
4. Well Heads .
Peralatan dari well heads, terutama pada well gas tekanan tinggi, sering mengalami korosi yang disebabkan oleh kecepatan tinggi dan adanya turbulensi dari gas.
5. Flow Lines
Adanya akuntansi dari deposit di dalam flow line dapat menyebabkan korosi dan pitting yang akhirnya menyebabkan kebocoran. Internal corrosion di dalam flow line dapat dicegah dengan inhibitor.
Perhitungan laju Korosi
Laju korosi adalah kecepatan rambatan atau kecepatan penurunan kualitas bahan terhadap waktu.
Menghitung laju korosi pada umumnya menggunakan 2 cara yaitu:
1. Metode kehilangan berat
2. Metode Elektrokimia
Metode kehilangan berat adalah perhitungan laju korosi dengan mengukur kekurangan berat akibat korosi yang terjadi.Metode ini menggunakan jangka waktu penelitian hingga mendapatkan jumlah kehilangan akibat korosi yang terjadi. Untuk mendapatkan jumlah kehilangan berat akibat korosi digunakan rumus sebagai berikut:
Metode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji (objek yang ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya), kekurangan berat dari pada berat awal merupakan nilai kehilangan berat. Kekurangan berat dikembalikan kedalam rumus untuk mendapatkan laju kehilangan beratnya.
Metode ini bila dijalankan dengan waktu yang lama dan suistinable dapat dijadikan acuan terhadap kondisi tempat objek diletakkan (dapat diketahui seberapa korosif daerah tersebut) juga dapat dijadikan referensi untuk treatment yang harus diterapkan pada daerah dan kondisi tempat objek tersebut.
Metode Elektrokimia
Metode elektrokimia adalah metode mengukur laju korosi dengan mengukur beda potensial objek hingga didapat laju korosi yang terjadi, metode ini mengukur laju korosi pada saat diukur saja dimana memperkirakan laju tersebut dengan waktu yang panjang (memperkirakan walaupun hasil yang terjadi antara satu waktu dengan eaktu lainnya berbeda). Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menggambarkan secara
pasti laju korosi yang terjadi secara akurat karena hanya dapat mengukur laju korosi hanya pada waktu tertentu saja, hingga secara umur pemakaian maupun kondisi untuk dapat ditreatmen tidak dapat diketahui. Kelebihan metode ini adalah kita langsung dapat mengetahui laju korosi pada saat di ukur, hingga waktu pengukuran tidak memakan waktu yang lama.
Metode elektrokimia ini meggunakan rumus yang didasari pada Hukum Faraday yaitu menggunakan rumus sebagai berikut :
Metode ini menggunakan pembanding dengan meletakkan salah satu material dengan sifat korosif yang sangat baik dengan bahan yang akan diuji hingga beda potensial yang terjadi dapat diperhatikan dengan adanya pembanding tersebut. Berikut merupakan gambar metode yang dilakukan untuk mendapatkan hasil pada penelitian laju korosi dengan metode elektrokimia yang diuraikan diatas.
Reference :
- T. Alfa Tommy, “Rekayasa Korosi”
- PENCEGAHAN KOROSI DAN SCALE PADA PROSES PRODUKSI MINYAK BUMI, “HALIMATUDDAHLIANA”
metoda lainnya yang sering digunakan di lapangan untuk perpipaan adalah sampling data,tren diperkirakan menggunakan statistik.. (ini lebih akurat)
ReplyDeleteutk perencanaan awal biasanya menggunakan turunan dari metode kehilangan berat, biasanya variable w berubah jadi ketebalan
wow keren tu bang pakai statistik, itu secara manual atau komputasi,, biasanya kalau pakai software apa abng, kami biasanya mencoba memperhitungakan laju korosi dengan menggunakan software Ansys dan excel kalau perhitungan menggunakan refecence buku corrosion..
ReplyDeletewah masih harus banyak-banyak dan banyak belajar lagi ni...
wah bagus dong pakai ansys..
ReplyDeleteatau coba ini juga: beasy..
yang lain2 ya masih pakai excel hehe...
mau gimana lagi :)
asal bisa dipertanggungjawabkan aja...
untuk optimalisasi biasanya pakai software :)
ini footnotenya siapa yahh?
ReplyDeletemau minta buat dapus
masukin sama foot notenya donk... biar bisa dijadikan referensi....
ReplyDeletebagai mana cara menghitung laju korosi dengan alat Potensiostat??
ReplyDeleteArhie dan yulie..
ReplyDeletecoba liat dilink dibawah ini mungkin ada yang kalian cari :
http://rapidlibrary.com/files/e-book-logam-korosi-mahasiswa-pdf_ulefntfwiyon.html
http://material12-its.blogspot.com/2001/08/e-book.html
http://www.mediafire.com/?fc1vcyz3nbn (ebook korosi bahasa Indonesia)
terima kasih
Logam dilapisi rubber terbaik, apakah akan korosi juga logam tersebut?
ReplyDeleteada yg tau gk sih asalnya 534 itu?
ReplyDeletetidak tau mas
ReplyDeleteWow ini metode yang luar biasa
ReplyDeletesemoga generasi masa depan bisa mengembangkan kemampuan lebih maksimal