Saturday, August 22, 2009

TRADISI MEUGANG

Ramadhan Ibarat tamu agung yang datang membawa hadiah. Umat islam menyambut dengan penuh kesyukuran. Menyembelih ribuan hewan halal. Sebagai ekspresi kecintaan.itulah meugang. Sebauh tradisi yang sangat kental di Aceh adalah menyembelih hewan halal menjelang datang bulan suci Ramadhan. Dua atau satu hari sebelum bulan mulia itu, beribu-ribu ekor lembu dan kerbau disembelih , dagingnya dibawa pulang untuk dimasak. Seluruh kaum muslimin aceh dipastikan ada daging meugang.


Pedagang tradisional menjual Daging Meugang di Beurawe - Banda Aceh

Asahbul wurutnya, dulu para Raja Aceh menyembelih ribuan hewan, hingga gang-gang pasar Aceh penuh dengang gantungan daging, maka disebut “ makmur gang” yang kemudian dikenal dengan “makmugang” dan sekarang meugang. Rakyat datang berduyun-duyun mengambil daging hadiah Raja. Begitu juga yang dilakukan oleh para penguasa daerah takluk di Aceh, seperti ulee balang, pang sagoe dan orang-orang kaya.

Namun setelah kerajaan Aceh Darussalam dicaplok oleh Belanda, ibu kota Koetaradja diambil alih dan sulthan Aceh menyingkir ke pedalaman, meugang tetap dilaksanakan mestipun rakyat harus bergotong royong membeli lembu dan kerbau. Tradisi meugang tetap berlangsung 3 kali setahun , yakni menyambut Ramadhan, menyambut Idul FItri dan Menyambut Idul Adha. Banyak filosofi mengandung dalam tradisi meugang. Penyembelihan hewan sebagai rasa syukur datangnya bulan Suci Ramadhan, sebagai isyarat sifat-sifat hewan yang ada dalam hati untuk disembelih, dan ada juga hari tersebut nelayan tidak melaut. Terlepas dari itu semua, yang jelas meugang sudah demikian bermakna dalam masyarakat Islam di Aceh.

acara meugang di Mesjid Raya Baithurrahman pada tahun 1920
(koleksi pribadi Murizal Hamzah)


Dalam meugang mengandung nilai-nilai iffah (harga diri), martabat, akhlak dan malu. Betapa bangganya seorang ayah yang membawa daging segar kerumahnya, betapa ayib seorang linto baro (pengantin Pria) tidak menjinjing daging meugang kerumah mertuanya.

tulisan : Drs. Ameer Hamzah

Monday, August 17, 2009

Aceh Harus Terus Damai Selamanya

Perdamaian….. tak terasa sudah jalan 4 tahun, hidup sekarang jadi lebih baik tidak lagi dalam naungan peluru dan kekerasan. Perang di Aceh seperti sebuah takdir dan darah anak-anak Aceh seperti sudah dialiri darah perang dan kekerasan.


Di Aceh Perang di Awali pada abad sebilan belas di mana Kaphe-kaphe Belanda mencoba menghacurkan Kerajaan Aceh Darussalam sebagai salah kerajaan Islam yang tersohor pada masa itu, Atjeh Darussalam itulah menjadi kebanggaan orang Aceh dimana orang-orang Aceh siap memberikan darah, harta dan nyawanya untuk mempertahankan tiap jengkal tanah Aceh yang coba direbut Belanda. Belanda sendiri mengaggumi pejuang-pejuang Aceh yang tidak takut mati dalam membela Negara dan agamnya. Perang Atjeh adalah perang terlama Belanda dan banyak menelan kerugian bagi kerajaan Belanda.


Pertengah Abad 20 Belanda pergi karena invansi Jepang, dan Aceh jatuh ke tangan Jepang, perang di Aceh masih terus berlanjut melawan Jepang. Beberapa tahun Jepang menduduki Aceh dan Indonesia pada Tahun 1945 Jepang menyerahkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Namun tidak sampai disitu saja rakyat Aceh mendapat kemerdekaan dan menjadi bagian Indonesia. Selang beberapa tahun kemudian Aceh kembali ikut perang dalam pemberontakan DI/TII yang dicetus dibeberapa daerah daerah di Indonesia. Setelah disepakati perdamaian antara Penggerak DI/TII di Aceh, kemudian Perang kembali ke Aceh, masuknya faham komunisme yang dikenal anti agama menjadi sebuah ancaman dan menarik Aceh kembali pada perang dan kekerasan yang dimulai tahun 1965 banyak orang-orang Aceh yang dibantai dan mayatnya dibuat kelaut karena berbenturan dengan Komunis ini. Setelah TNI memberatas komunis dan RI mengerluarkan UU yang mengharamkan partai komunis ini, Aceh berangsur-angsur pulih.


Kemudian di tahun 70an, Acheh menyakatakan kemerdekaan nya dan berpisah dari Republik Indonesia, barulah Aceh diberlakukan sebagai dari Opersi Militer (DOM) sampai tahun 2001 status Aceh sebagai daerah perang dan daerah Konflik terus bergulir, ekonomi di Aceh hancur total, pendidikan tidak berjalan dengan semestinya , berbagai kegiatan lumpuh, setiap hari banyak terdengar berita kontak senjata, pembunuhan pembantaian, perampokan dan berbagai kekerasan terjadi dimana-mana di wilayah Aceh. Hidup dalam perang, setiap saat maut terus mengintai, peluru tampa kendali tumpah ruah. gentaran tanah, suara keras dari granat dan bom mengaung keras memecahkan gelapnya malam, api melahap kayu sekolah tampa kenal pentinya sekolah itu, anak-anak aceh sambil tiarap terus berdoa agar Aceh aman dan mereka bisa bersekolah.


Doa itu terkabul, akhir 2004 tanpa disadari oleh masyarakat Aceh gempa dan tsunami menerjang, meluluhlantakan semua daerah pesisir barat dan timur di Aceh, Banda Aceh lumpuh total, dan Aceh menjadi pusat perhatian diseluruh dunia, Gempa dan Tsunami di Aceh merupakan bencana terbesar di abad 21 ini dengan jumlah korban lebih dari 200ribu jiwa, tsunami sendiri membawa jutaan hikmah bagi Aceh dan rakyatnya tempat tanggal 15 Agustus 2005, Kesepakatan damai disepakati oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintahan Republik Indonesia di Helsinki, MoU Helsinki merupakan suatu kebijakan yang luar biasa yang membuat Aceh menjadi salah satu daerah istimewa dan setiap moment penting di Aceh menjadi suatu ekperimen dan dapat digunakan di daerah lain. Suatu keistimewaan di Aceh sekarang setelah damai Dipimpin oleh gubernur dan wakil gubernur mantan narapidana dan mereka maju pada pemilihan langsung gubernur dari calon independent.


Setelah kesepatan damai itu Aceh berangsur-angsur pulih, banyak dana dari pemerintah dan bantuan dari Asing, Aceh mulai membangun dan membenahi diri berbagai infrastruktur dbangun di Aceh dalam rehablilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan tsunami, namun itu tidak lepas dari program keberlanjutan perdamaian di Aceh.


Keberlanjutan perdamaian di Aceh banyak sangsikan akan gagal, karena banyaknya riak-riak kriminalitas terjadi di Aceh. Kesadaran masyarakat Aceh damai itu adalah milik mereka juga menjadi satu persoalan yang tidak kalah pentingnya. Pemilu legistlatif dan Pemilu President telah membuat masyarakat Aceh tidak berkonsetrasi lagi pada perdamaian yang sudah berjalan 4 tahun lamanya. Tapi beberapa pihak dari kalangan LSM dan civil society di Aceh mengharapkan bahwa tanggal 15 Agustus itu merupakan hari yang bersejarah bagi Aceh , dan itu tidak bisa ditawar lagi. Keberlajutan perdamaian di Aceh itu merupakan tugas kita dan Aceh masih perlu kerja keras kita.



Aceh harus Damai Terus.. buat anak cucu kita......................................

Tuesday, August 4, 2009

The “KUPI" City

Semua orang sudah mengenal namanya kopi (coffee), memang menjadi minuman setipa orang. Kopi sendiri dikenal sebagai obat pehilang rasa ngantuk dan sebagai sumber nikotin tubuh, kalau kata medical, tapi gak kebayangkan kalu kopi bisa diracik jadi berbagai aneka rasa. Nah pingin taukan!!

Oke let’s begin, Kopi terdapat seluruh Indonesia, kopi in English is Coffee, tiap daerah sendiri mempunyai rasa yang macem, salah satu daerah penghasil kopi yang memiliki kualitas dunia adalah Kopi yang berasa dari Aceh (Atjeh Kupi/Achehnese Coffee), kalau di kaji lebih dalam tiap daerah di Aceh sendiri mempunyai citra rasa masing, have good taste. Trust me!!


Acheh coffee have various kinds of taste, if you try you will have more, itu lah kata orang disini. Coffee dalam bahasa Aceh sendiri dikenal ‘Kupi”, kupi seperti supplement yang meningkatkan daya piker dan kinerja. Dengan minum kupi, contents dari kupi mendorong otak untuk maximum thingking. Jadi gak salah dunk kalau “kedai Kupi” ini jadi salah satu tempat favorit.


Di Aceh kedai kupi jadi Information center, karena semua golongan akan pergi ke kedai kupi untuk bertemu dengan rekan-rekan yang lain. Atjeh Coffee sudah terkenal dari jaman penjajahan, seperti Gayo coffee yang sekarang menjadi hak paten bangsa Belanda, ada Coffee Seulimum coffee yang bubuknya tidak menyatu dengan air, dan kita harus menyaringnya dengan gigi. Kemudian ada juga yang terkenal UK coffee, UK ini bukan united kingdom but Ulee Kareng. One are that have 7 crossing (alias simpang 7, bayangin aja simpangnya ada 7 tapi gak ada traffic light) disini terkenal sebagai salah Coffee Center yang ada di Banda Aceh.


The “Kupi” City, itulah sebuah nama yang cocok untuk Banda Aceh, the Capital of Acheh province. Sebagai Banda Wisata Islamy, yang dukung dengan Qanun Syariah Islam, menjadi Banda Aceh sebagai kota Besar dan satu-satu Provinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam. Ketika kita dating ke banda Aceh, anda jangan heran-heran dan bengong (Menung kata orang malay, shocks word by foreign) Alias Tahe-tahe hanna meho saho liat Banda Aceh dan daerah Aceh-aceh lainya banyak di Jumpai Kedai kupi, every where you go you can find coffee shop (kedai kupi), never hope you can find Star Bug Coffee Shop, hehehehehe.


The “Kupi” City, ini Banda Aceh Sekarang, ada sebuah statement “kalau tidak ngopi, kepala tidak cash buat berfikir” nah inilah yang dibuat, Sambil ngopi dengan satu gelas kupi itam (black Coffee) kita bisa berbagi permasalahan, ide, kritik dan saran serta tanggapan kita tentang gejolak yang terjadi disekitar kita. Waktu yang palin enak buat ngopi adalah dari jam 5 PM until 10 PM, alias diluar jam kerja atau jam kampus gitu.


Sampai dikedai kupi, kalau diriku dengan kawan kantor suka ke kedai Kupi BW Coffee and solong Kedai Kopi, waitersnya bawa menu banyak tergantung kita mu milih apa, kayak di BW ni, ada namanya BW Mint, itu coffee, susu, dibuat jadi milkshake dan ditambah dengan Mint taste, rasanya seger, plong mata jadi on terus.

Bw Min uuhhh seger

Ada kawanku si Ados and fian, suka minum Sanger (kupi, tambah gula, susu, air, dan creamer) ini adalah salah racikan khas dari atjeh coffee.

sanger ni dia

Tapi kalau mau kupi itam juga boleh… tapi kalau gak tidur jangan salah kite ya. Tapi kalau minum kupi gak makan kue gak enak deh.. nanti masuk angin (gas entry) ie tamoeng angeng, hehehehe

ni kue nya.. gimana lapar gak

Biasanya kupi aceh ini mempunyai effect samping, diantarnya mata gak tertutup, kepala berfikir terus, gelisah-gelisah sendiri, jadi suka liatin flavon rumah, balik sana balik sini, kalau punya pacar pingin telepon minta dikawanin hehehehehe. Macem-macem deh.


Hm… sebenarnya aku sendiri sih pingin ajak kalian ngopi,, drink acheh coffee together in City edge. But I don’t know where are you all……