Wednesday, April 29, 2009

ACEH: MENGAPA HARUS DIHUKUM?

sebuah puisi yang dibuat oleh Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif yang menceritakan Aceh dari dulu dan kini...


ACEH: MENGAPA HARUS DIHUKUM?

Aceh

Bumimu

Mengandung Kekayaan

Minyak, emas, tembaga, kayu, dan mungkin yang lain.

Sebagian telah dikuras

Untuk engkau berikan kepada Indonesia

Secara paksa atau sukarela

Sementara engkau sendiri

Menderita dan menjerit

Sampai hari ini


Aceh

Dari sisi sejarah

Engkau adalah bumi pahlawan

Laki-laki dan perempuan

Mereka telah menyerahkan segala yang terbaik

Untuk membela kehormatan dan martabat manusia

Sebagai wujud dari harga diri


Aceh

Juga dari sisi serajah

Engkau adalah wilayah

Tersingkat dijajah Belanda

Perang Aceh

Berakhir pada 1912

Sejak itulah engkau resmi dijajah

Tapi hanya 30 tahun.

Pada 1942 si Kafe pontang-panting dihalau Jepang

Tanahmu Lepas dari Belanda


Aceh

Dimasa revolusi kemerdekaan

Engkau kembali menunjukan keperkasaanmu

Karena engkau pantang dijajah

Belanda sangat takut kepadamu

Engkau bela Republik dengan darah,

Engkau sumbang Indonesia dengan harta

Untuk beli pesawat

Demi kemerdekaan

Yang telah engkau perjuangkan

Dalam waktu berbilang musim


Aceh

Pada tahun 1950-an

Engkau berontak

Karena merasa dilecehkan Jakarta

Perang saudara berlangsung

Selama beberapa tahun

Dengan meninggalkan korban dan dendam

Untuk kemudian berdamai

Tapi tidak bertahan lama

Engkau kembali melawan,

Dengan sisa-sisa kekuatanmu yang terpecah dan terbelah

Sebagaian besar rakyatmu

Ingin tetap bersama Indonesia

Karean engkau turut mendirikannya

Sekalipun engkau dianiaya


Aceh

Perang saudara belum usai

Luka-luka tubuhmu

Masih memancarkan darah segar

Tanpa dinyana, tanpa ada tanda-tanda

Alam tiba-tiab mengamuk dengan garang

Akibat gesekan lempeng bumi

Lahirlah gempa dan tsunami

Yang meluluhlantakan tubuh dan jiwamu

Sebagian wilayahmu menjadi rata dengan bumi

Sekitar 200.000 rakyatmu menjadi mayat

Sebagai syuhada

Berserakan dimana-mana

Akibat alam kemurkaan alam

Indonesia tetap meratap tanpa air mata

Karena sudah kering

Dunia berduka dan terluka

Perih sekali!

Sebuah pertanyaan

Tetap saja tak terjawab

Mengapa harus Aceh harus dihukum?

Bukankah ia telah berkorban dan berkorban

Untuk kepentingan Indonesia

Sebuah rahasia

Yang belum dibukakan langit

Kepada kita semua

Allahu A’lam



Jogja, 1 Januari 2005




Dan disampaikan lagi Oleh Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif

pada Deklarasi manifesto Aceh Baru

Banda Aceh, 17 April 2009





0 komentar:

Post a Comment